Politik adalah proses
pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud
proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara.Pengertian ini merupakan
upaya penggabungan antara berbagai definisi yang berbeda mengenai hakikat politik
yang dikenal dalam ilmu politik.Politik adalah seni dan ilmu untuk meraih
kekuasaan secara konstitusional maupun nonkonstitusional.
Di samping itu politik juga
dapat ditilik dari sudut pandang berbeda, yaitu antara lain:
1.politik adalah usaha yang
ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama
2.politik adalah hal yang
berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan dan negara
3.politik merupakan kegiatan
yang diarahkan untuk mendapatkan dan mempertahankan kekuasaan di masyarakat
4.politik adalah segala
sesuatu tentang proses perumusan dan pelaksanaan kebijakan publik.
Dalam konteks memahami
politik perlu dipahami beberapa kunci, antara lain: kekuasaan politik,
legitimasi, sistem politik, perilaku politik, partisipasi politik, proses
politik, dan juga tidak kalah pentingnya untuk mengetahui seluk beluk tentang
partai politik.
Etika
berpolitik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, kita harus mengakui bahwa saat ini banyak
kalangan elite politik cenderung berpolitik dengan melalaikan etika
kenegarawanan. Banyak sekali kenyataan bahwa mereka berpolitik dilakukan tanpa
rasionalitas, mengedepankan emosi dan kepentingan kelompok, serta tidak
mengutamakan kepentingan berbangsa. Hal ini sangat menghawatirkan karena bukan
hanya terjadi pembunuhan karakter antarpemimpin nasional dengan memunculkan isu
penyerangan pribadi, namun juga politik kekerasan pun terjadi. Para elite
politik yang saat ini cenderung kurang peduli terhadap terjadinya konflik
masyarakat dan tumbuhnya budaya kekerasan.
Di bidang sosial, etika dalam pergaulan antar sesama warga semakin
tergerus oleh berbagai hal, mulai dari pergeseran nilai sebagai imbas
modernitas, derasnya arus informasi yang tak terbendung, sampai dengan
menyeruaknya kembali politik identitas. Perbedaan latar belakang, apakah itu
agama, keyakinan, suku, aliran, atau perbedaan lainnya, mudah sekali menimbulkan konflik meski dipicu oleh persoalan-persoalan sepele. Akibatnya, alih-alih menyelesaikan
masalah, yang ada persoalan makin rumit.
etika sosial bertolak dari rasa kemanusiaan yang mendalam dengan menampilkan kembali sikap jujur, saling peduli, saling memahami, saling menghargai, saling mencintai, dan saling menolong di antara sesama manusia dan warga bangsa Indonesia. perlu menumbuhkembangkan kembali budaya malu, yaitu malu berbuat kesalahan dan semua yang bertentangan dengan moral agama dan nilai-nilai luhur budaya bangsa. untuk iut juga perlu ditumbuhkan kembali budaya keteladanan yang harus diwujudkan dalam perilaku para pemimpin, baik formal maupun informal pada setiap lapisan masyarakat.
0 komentar